Bagaima menurut anda judul tulisan saya ini.
Anda setuju atau tidak setuju.
Kalau setuju, selamat anda telah berada dijalur yang tepat.
Kalau tidak setuju, bacalah tulisan ini dengan pemikiran terbuka. Jangan ditentang. Jangan diberi alasan. Cukup renungkan dan pikirkan. Kenapa success is simple.
Mungkin dalam hati anda akan berkata, jika success is simple semua orang bisa sukses dong.
Lo, bukankah faktanya begitu. Sukses tidak mengenal latar belakang. Sukses tidak mengenal tinggi rendahnya pendidikan. Sukses hanya mengenal siapa yang pantas.
Ya, siapa yang pantas. Meski orangnya gak sekolah. Meski orangnya idiot. Meski orangnya cacat. Bukankah banyak orang demikian ketika temukan menjadi orang yang sukses.
Sementara, banyak yang memiliki gelar oendisikan yang berderet namun mereka tidak sukses. Kenapa demikian karena mereka tidak layak atau pantas menjadi orang sukses.
Maka disinilah sebenarnya letak keadilan Allah. Bahwa kecermelangan, kemuliaan, kesuksesan bisa digapai oleh siapapun dalam kondisi apapun.
Maka tugas kita sebenernya, hanya memantaskan diri, sehingga Allah menghendaki kita untuk dijadikan orang sukses.
Lalu bagaimana caranya kita memantaskan diri?
Ada beberapa cara mantaskan diri.
1. Karena waktu, tenaga dan kamampuan kita terbatas. Maka pusatkan potensi yang ada pada satu tujuan yang jelas.
2. Pelajari dengan baik caranya. Ya pelajari dengan baik cara mencapai apa yang anda inginkan tersebut, berdasarkan cara cara yang telah terbukti berhasil.
3. Miliki figure orang sukses yang yang sesaui dengan apa yang anda tuju. Figur akan berguna sebagai model yang harus anda contoh.atau lentara sebagai penerangan ketika anda mengalami kegelapan, tersesat atau sedang punya masalah.
Figure ini ibarat contoh ketika anda sedang belajar menggambar. Maka anda harrus berusaha berbuat semirip mungkin dengan gambar anda.
Model akan menjadi tempat rujukan atau balancing. Ketika kita salah maka tahu cara memperbaikinya.
Jika anda mau melakaukan 3 langkah tersebut, insya Allah kesuksesan itu akan bisa anda raih.
See you at the top
Lo, bukankah faktanya begitu. Sukses tidak mengenal latar belakang. Sukses tidak mengenal tinggi rendahnya pendidikan. Sukses hanya mengenal siapa yang pantas.
Ya, siapa yang pantas. Meski orangnya gak sekolah. Meski orangnya idiot. Meski orangnya cacat. Bukankah banyak orang demikian ketika temukan menjadi orang yang sukses.
Sementara, banyak yang memiliki gelar oendisikan yang berderet namun mereka tidak sukses. Kenapa demikian karena mereka tidak layak atau pantas menjadi orang sukses.
Maka disinilah sebenarnya letak keadilan Allah. Bahwa kecermelangan, kemuliaan, kesuksesan bisa digapai oleh siapapun dalam kondisi apapun.
Maka tugas kita sebenernya, hanya memantaskan diri, sehingga Allah menghendaki kita untuk dijadikan orang sukses.
Lalu bagaimana caranya kita memantaskan diri?
Ada beberapa cara mantaskan diri.
1. Karena waktu, tenaga dan kamampuan kita terbatas. Maka pusatkan potensi yang ada pada satu tujuan yang jelas.
2. Pelajari dengan baik caranya. Ya pelajari dengan baik cara mencapai apa yang anda inginkan tersebut, berdasarkan cara cara yang telah terbukti berhasil.
3. Miliki figure orang sukses yang yang sesaui dengan apa yang anda tuju. Figur akan berguna sebagai model yang harus anda contoh.atau lentara sebagai penerangan ketika anda mengalami kegelapan, tersesat atau sedang punya masalah.
Figure ini ibarat contoh ketika anda sedang belajar menggambar. Maka anda harrus berusaha berbuat semirip mungkin dengan gambar anda.
Model akan menjadi tempat rujukan atau balancing. Ketika kita salah maka tahu cara memperbaikinya.
Jika anda mau melakaukan 3 langkah tersebut, insya Allah kesuksesan itu akan bisa anda raih.
See you at the top
Tidak ada komentar:
Posting Komentar