ALFAWWAZ SCHOOL OF SUCCESS
Sukses adalah hak saya. Saya pantas menjadi orang yang sukses dan mulia
WE ARE A LEADER
Memunculkan Jiwa Kepemimpinan dan Mental Juara
WE ARE A CHAMPION
Hidup hanya sekali, hiduplah yang berarti/ sukses mulia
I AM GIFTED
Saya ciptaan Allah terbaik. Saya pantas menjadi yang terbaik, karna saya terlatih
WE ARE A CHAMPION
Masa depanku ada ditanganku.Masa depanku ditentukan apa yang aku lakukan hari ini
WE ARE A RESPONSIBLE
visi hidup sebagai hamba Allah dan Kholifah Allah di Bumi
SMART AND HARDWORKING
Tiada kesuksesan tanpa kerja keras dan cerdas
ENTREPRENEUR
Memunumbuhkembangkan Jiwa Kewirausahaan dan Pengelolaan keuangan
Rabu, 13 Mei 2015
Kesuksesan hanya milik orang yang gigih
Pernahkah anda memperhatikan kepribadian orang sukses?
Ternyata mereka itu orang biasa biasa saja. Mereka juga bukan orang berpendidikan baik atau pintar.
Namun jika anda melihàt gaya nya bicara dan caranya bicara.
Engkau akan menemukan mereka ini orang bersemangat. Mereka ini orang yg gigih.
Ya .Semangat dan gigih dua kata yang saling menguatkan. Dua kàta yang juga saling meniadakan. Jika ada semangat disitu ada kegihihan. Jika ada gigih disitu ada semangat.
Kesuksesan mustahil diraih tanpa dua kata itu.
Karnanya islam mengajarkan dan mengharapkan dua kata ini bisa bersemayam dihati kaum muslimin.
Coba anda renungi pelajaran apa yanh terkandung dlam pelaksanaan syarat dan rukun ketika kita diminta beribadah. Satu syarat atau rukun ditinggalkan maka ibadah menjadi tidak syah. Bukankah ini Allah mengajarkan kesempurnaan, dan kegigihan ?
Kemudian Allah juga menyatakan "jangan mengira kamu akan masuk surga sebelum Aku uji'
Kitapun juga menyaksikan ujian akan bertambah berat sebanding dg tingkat keimanan seseorang. Apa artinya semua ini? Bukankah ini untuk mengetahui tingkat kegigihan seseorang?
Dengan demkian sebagai sekolahnya orang sukses, seharus Alfawwaz membina dan menginternalkan kegigihan pada siswanya melalui kegiatan kegiatan yg disusun dan diràncang dg baik, menantang dan penuh makna.
Karna sesungguhnya Allah bukan hanya mensyaratkan ikhtiyar saja, ketika manusia menginginkan sesuatu. Tetapi Allah mengharapkan kesempurnaan dan kecermelangan ikhtiar.
Kecermelangan ikhtiyar diikuti dengan ketawakalan yang tinggi itulah sejatinya yang mengantarkan kesuksesan yng sempurna.
Selasa, 12 Mei 2015
4 Pilar Kesuksesan
Semakin saya mendalami tentang Islam, semakin yakin hati saya bahwa Islam merupakan agama yang lengkap, yang mengajarkan kesuksesan dan kebahagiaan baik dunia dan akhirat. Lalu kenapa, pada saat ini yang nampak adalah umat Islam yang kumuh, miskin dan bodoh. Jawabnya adalah karena umat Islam, banyak yang tidak tahu tentang Islam itu sendiri sehingga mana mungkin melakukannya?. Atau mereka telah meninggalkan Islam. Kemudian mereka mencari konsep-konsep kesuksesan dan kabahagiaan ala barat, yang mereka anggap orang barat telah mencapai kesuksesan dan kebahagiaan yang seperti mereka idam-idamkan.Padahal sejak 1400 tahun yang lalu Islam, telah memberikan konsep-konsep kesuksesan dan kebahagiaan yang telah dibuktikan oleh zaman Kekolifahan dan Kilafah Islamiah.
Setidaknya saya telah menemukan 4 pilar ajaran Islam yang dapat mengantarkan kita menjadi sukses dan bahagia dunia akhirat. Selayaknya sebuah rumah, mungkin cukup memerlukan satu pilar saja untuk menyangganya. Namun jika mempunyai lebih banyak pilar tentu rumah tersebut akan semakin besar, kuat dan kokoh. Dengan hanya menegakkan satu pilar saja andapun sebenarnya sudah bisa membangun kesuksesan. Namun jika anda mengembangkan dan menegakkan ke 4 pilar ini, kesuksesan anda jauh lebih kokoh dan tidak tergoyahkan. Karena sebenarnya ke empat pilar ini sebenarnya saling berkaitan, dan saling menyokong.
Pilar yang pertama adalah berdasarkan sabda Nabi “ Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi banyak orang”. Pernyataan ini menggambarkan tentang visi dan misi. Jika kita berpegah teguh dan menjalankan apa yang dinyatakan Nabi diatas, kita akan berpandangan bahwa, hidup ini bukan hanya sekedar untuk kesejahteraan dan kebahagiaan pribadi dan keluarga sendiri saja. Tetapi kita hendaknya selalu berusaha dan bekerja dengan sekuat tenaga untuk kemanfaatan sebanyak-banyaknya manusia. Pilar ini jika ditegakkan tentu akan membawa kesuksesan dalam bidang apapun yang diinginkan manusia, baik itu kelimpahan harta, ketenaran atau popular dan kebahagiaan.
Seorang bisnismen akan mempunyai peluang yang besar untuk menjadi orang yang paling banyak bermanfaat bagi orang lain. Jika kita mempunyai perusahaan garmen dengan 1000 karyawan umpamanya. Betapa banyak orang dapat kita hidupi? Minimal 1000 orang. Namun jika 1000 karyawan tersebut telah berkeluarga dan mempunyai 2 orang anak, berarti kita telah menghidupi 4000 orang. Belum lagi yang terlibat dengan bisnis kita, mulai dari angkutan, distributor ,agen, retail dan mereka yang mengenakan baju yang anda jual. Betapa besar pahala yang kita peroleh dari bisnis ini, jika setiap baju yang anda keluarkan mendatangkan pahala, karena anda membantu orang lain menutup aurotnya? Lalu berapa banyak keuntungan yang akan anda peroleh dari bisnis ini? Keuntungan anda sebanding dengan sebarapa banyak orang yang anda layani.
Selain itu pilar ini, mengajarkan bekerja tanpa pamrih. Mereka yang menegakkan pilar ini yang diutamakan adalah berkontribusi. Pilar ini kalau di Seven Habitnya Steven Covey, merupakan habit ke 1, yaitu pro aktif , Be proactive. Mereka tidak sibuk memikirkan apa yang saya dapatkan. Tetapi mereka selalu berpikir apa yang dapat saya persembahkan. Bukannya mereka tidak mengaharapkan imbalan. Tetapi dia percaya imbalan itu pasti akan didapatkannya, jika mereka berubuat sesuatu. Mereka memiliki pandangan “ Apa yang dapat saya persembahkan untuk bangsa ini. Apa yang dapat saya lakukan untuk kemajuan perusahaan ini. Apa yang dapat saya lakukan untuk kebahagiaan dan keselamatan anak dan istri saya. ”
Mereka yang menegakkan pilar ini tidak pernah merasakan kecewa, ketika apa yang dikerjakan belum memberikan apa-apa. Urusan mereka hanyalah bekarya sebaik mungkin, nanti cepat atau lambat keuntungan pasti akan mereka raih. Merekapun menganggap keuntungan bukan hanya sekedar materi, melihat orang bahagia dan terseyumpumpun sudah merupakan keuntungan.
Jika mereka berbisnis, mereka tidak mudah panik jika apa yang mereka jual belum laku atau ketika menghadapi persaingan. Dalam benak mereka tidak pernah terlintas pikiran untuk mencari kekuatan lain, seperti limu penglaris dsb. Karena mereka bekerja berdasarkan rasa ingin membantu orang lain. Sehingga kesabaran dan ketabahan yang akan tumbuh mengikuti perjalanan bisnisnya. Sabar bukan berarti menerima tanpa terus meningkatkan kinerja. Tetapi tetap ulet dan kekeh untuk tetap berjuang didalam menggapai apa yang cita-citakan.
Lalu siapa orang yang mampu menghentikan kemauan dan semangat yang dimiliki oleh pemilik pilar ini ?. Tidak ada yang mampu kecuali dirinya sendiri dan Allah. Dengan demikian kesuksesan tinggal menunggu waktu saja. Rasanya tidak ada orang besar yang tidak mempunyai pilar ini.
Kemudian bagaimana caranya agar pilar ini dapat kita miliki? Mudah, anda hanya cukup menanamkan dalam hati, ingin menjadi orang paling bermanfaat bagi banyak orang. Kemudian buktikan kemauan anda tersebut dengan selalu barusaha membantu orang lain dari lingkungan anda terdekat, keluarga, tetangga, perusahaan, teman dan masyarakat. Kemudian terus kembangkan peran anda sampai ke tak terbatas. Jangan pernah ada peristiwa atau orang yang mampu menghentikan tekad anda untuk berkontribusi. Mudahkan?
Pilar kedua adalah berdasarkan sabda Nabi “Orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengingat mati’. Pilar ini mengajarkan tentang focus dan impian atau target akhir. Pilar ini kalau di Seven Habitnya Steven Covey, merupakan habit ke 2. Yaitu memulai dari yang terakhir , Begin from the end in the mind. Mereka yang menegakkan pilar ini akan memiliki sikap disiplin dan memanfaatkan waktu yang ada dengan baik. Hatinya selalu bertanya,” jika besuk saya mati, bekal apa yang dapat saya persembahkan kepada sang pemilik kehidupan. Jika besuk saya mati, apakah bekal yang saya kumpulkan sudah mencukupi? Jika saya telah tiada kenangan apa yang terekam dalam hati setiap orang yang pernah kenal dengan saya.” Mereka sadar bahwa seberapapun bekal yang dikumpulkan tidak penah mencukupi untuk kehidupan yang serba wah (surga) dan yang tiada pernah berakhir. Oleh karena itu waktu yang dimilikinya benar-benar dimanfaatkan hanya untuk mencari keridhoaan Allah SWT. Mereka yang menegakkan pilar ini tidak ada rasa takut dalam dirinya kecuali ketakutan terhadap ketidaksiapannya apabila kematian datang.
Mereka senantiasa selektip terhadap apa yang dilakukan. Kalau dalam Seven Habit pilar ini juga mengandung habit 3, mendahulukan yang utama, Put first thing first.Hidup ini sangat pendek karena itu mereka memilih melakukan yang besar. Namun tidak alergi pada tindakan yang kecil jika yang besar tidak ada. Mereka selalu berpikir “ Sekali merengkuh dayung 3 atau 4 pulau terlampau” Artinya setiap kali mereka melakukan sesuatu selalu mencari-cari kesempatan untuk menggandakan manfaat. Istilah sekarang dikenal dengan laverage atau daya ungkit.Misalnya ketika mereka harus menghadiri undangan, momen ini dipergunakan untuk menjalin hubungan dan mencari relasi baru. Bukan hanya sekedar datang, mencicipi hidangan lalu pulang.
Pilar ini juga mengajarkan tentang memegang prinsip. Apa yang mereka lakukan senantiasa dipikirkan azas manfaat dan keridhoaan Allah. Jika mereka memiliki bisnis, mereka tidak takut terhadap persaingan, tidak takut customer lepas karena tidak memberi komisi. Mereka lebih memilih keridhoaan Allah daripada uang yang diperoleh dengan cara tidak benar. Kalau dalam Seven Habit dikenal dengan
Adapun pilar ketiga adalah berdasar firman Allah “ Ketika telah selesai suatu urusan segera berpindah keurusan yang lain. Dan hanya kepada Allahlah hendaknya kamu berharap” Sikap ini melahirkan kerja keras dan pemanfaatan waktu. Mereka tidak mengenal istilah istirahat. Yang mereka kenal adalah istilah bergantian pekerjaan. Ya berganti pekerjaan dari mengerjakan satu hal ke hal lain. Lo apa gak capek pak? Oh anda jangan salah paham. Mereka bukan melanggar hak hak anggota tubuh mereka. Mereka menyadari itu semua. Tetapi mareka menamakannya sebagai ganti pekerjaan. Oh itu hanya akal akalan saja dong. Tidak. Ini masalah cara pandang. Dan gara gara cara pandang ini bisa memebedakan hasil bagai bumi dan langit. Sebagai comtoh misalnya. Ketika badan anda lelah, lalu anda rebahan ditempat tidur. Bagi orang yang biasa biasa saja, mereka hanya rebahan saja. Namun bagi orang yang memiliki pilar ini, mereka dapat rebahan sambil bekerja. Misalnya, mereka bisa melakukan dzikir.
Mereka mematahkan dokma hari libur. Tidak ada hari libur hari santai yang ada adalah berkarya dan terus bekarnya. Mereka bukan orang yang gila pekerjaan dan melupakan keluarga. Justru mereka orang yang sangat dekat dengan keluargaya. Mereka sadar, mereka akan diminta pertanggung jawaban setiap waktu yang terlewat. Mereka sadar waktu adalah salah satu hal yang terpenting didunia ini setelah kehidupan. Karena itu mereka tidak pernah lalai dan terlena.
Sedangkan pilar yang ke empat adalan Iklas. Pilar ini menyokong dan memberi kekuatan terhadap pilar-pilar yang lain. Sikap yang iklas akan menimbulkan kebahagiaan yang sempurna. Apa yang mereka lakukan hanya disandarkan kepada Allah. Mereka tidak pernah mengalami kekecewaan, walaupun usaha yang telah dilakukan dengan mengeluarkan pemikiran, tenaga dan uang yang banyak tidak membuahkan hasil dalam bentuk materi. Karena bagi mereka hasil itu banyak bentuknya. Hasil bisa berupa ilmu, pengalaman, dan hubungan. Mereka percaya terhadap ketentuan Allah. Dan apapun keputusan dari Allah adalah yang terbaik bagi mereka, walaupun saat itu mereka menderita kerugian materi atau kesengsaraan hidup menurut pandangan orang awam.
Semoga kita semua bisa mendalami dan mengamalkan ke empat pilar tersebut diatas sehingga kebahagiaan dunia dan akhirat dapat kita raih. Semoga bermanfaat.
See you at the top
Pilar yang pertama adalah berdasarkan sabda Nabi “ Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi banyak orang”. Pernyataan ini menggambarkan tentang visi dan misi. Jika kita berpegah teguh dan menjalankan apa yang dinyatakan Nabi diatas, kita akan berpandangan bahwa, hidup ini bukan hanya sekedar untuk kesejahteraan dan kebahagiaan pribadi dan keluarga sendiri saja. Tetapi kita hendaknya selalu berusaha dan bekerja dengan sekuat tenaga untuk kemanfaatan sebanyak-banyaknya manusia. Pilar ini jika ditegakkan tentu akan membawa kesuksesan dalam bidang apapun yang diinginkan manusia, baik itu kelimpahan harta, ketenaran atau popular dan kebahagiaan.
Seorang bisnismen akan mempunyai peluang yang besar untuk menjadi orang yang paling banyak bermanfaat bagi orang lain. Jika kita mempunyai perusahaan garmen dengan 1000 karyawan umpamanya. Betapa banyak orang dapat kita hidupi? Minimal 1000 orang. Namun jika 1000 karyawan tersebut telah berkeluarga dan mempunyai 2 orang anak, berarti kita telah menghidupi 4000 orang. Belum lagi yang terlibat dengan bisnis kita, mulai dari angkutan, distributor ,agen, retail dan mereka yang mengenakan baju yang anda jual. Betapa besar pahala yang kita peroleh dari bisnis ini, jika setiap baju yang anda keluarkan mendatangkan pahala, karena anda membantu orang lain menutup aurotnya? Lalu berapa banyak keuntungan yang akan anda peroleh dari bisnis ini? Keuntungan anda sebanding dengan sebarapa banyak orang yang anda layani.
Selain itu pilar ini, mengajarkan bekerja tanpa pamrih. Mereka yang menegakkan pilar ini yang diutamakan adalah berkontribusi. Pilar ini kalau di Seven Habitnya Steven Covey, merupakan habit ke 1, yaitu pro aktif , Be proactive. Mereka tidak sibuk memikirkan apa yang saya dapatkan. Tetapi mereka selalu berpikir apa yang dapat saya persembahkan. Bukannya mereka tidak mengaharapkan imbalan. Tetapi dia percaya imbalan itu pasti akan didapatkannya, jika mereka berubuat sesuatu. Mereka memiliki pandangan “ Apa yang dapat saya persembahkan untuk bangsa ini. Apa yang dapat saya lakukan untuk kemajuan perusahaan ini. Apa yang dapat saya lakukan untuk kebahagiaan dan keselamatan anak dan istri saya. ”
Mereka yang menegakkan pilar ini tidak pernah merasakan kecewa, ketika apa yang dikerjakan belum memberikan apa-apa. Urusan mereka hanyalah bekarya sebaik mungkin, nanti cepat atau lambat keuntungan pasti akan mereka raih. Merekapun menganggap keuntungan bukan hanya sekedar materi, melihat orang bahagia dan terseyumpumpun sudah merupakan keuntungan.
Jika mereka berbisnis, mereka tidak mudah panik jika apa yang mereka jual belum laku atau ketika menghadapi persaingan. Dalam benak mereka tidak pernah terlintas pikiran untuk mencari kekuatan lain, seperti limu penglaris dsb. Karena mereka bekerja berdasarkan rasa ingin membantu orang lain. Sehingga kesabaran dan ketabahan yang akan tumbuh mengikuti perjalanan bisnisnya. Sabar bukan berarti menerima tanpa terus meningkatkan kinerja. Tetapi tetap ulet dan kekeh untuk tetap berjuang didalam menggapai apa yang cita-citakan.
Lalu siapa orang yang mampu menghentikan kemauan dan semangat yang dimiliki oleh pemilik pilar ini ?. Tidak ada yang mampu kecuali dirinya sendiri dan Allah. Dengan demikian kesuksesan tinggal menunggu waktu saja. Rasanya tidak ada orang besar yang tidak mempunyai pilar ini.
Kemudian bagaimana caranya agar pilar ini dapat kita miliki? Mudah, anda hanya cukup menanamkan dalam hati, ingin menjadi orang paling bermanfaat bagi banyak orang. Kemudian buktikan kemauan anda tersebut dengan selalu barusaha membantu orang lain dari lingkungan anda terdekat, keluarga, tetangga, perusahaan, teman dan masyarakat. Kemudian terus kembangkan peran anda sampai ke tak terbatas. Jangan pernah ada peristiwa atau orang yang mampu menghentikan tekad anda untuk berkontribusi. Mudahkan?
Pilar kedua adalah berdasarkan sabda Nabi “Orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengingat mati’. Pilar ini mengajarkan tentang focus dan impian atau target akhir. Pilar ini kalau di Seven Habitnya Steven Covey, merupakan habit ke 2. Yaitu memulai dari yang terakhir , Begin from the end in the mind. Mereka yang menegakkan pilar ini akan memiliki sikap disiplin dan memanfaatkan waktu yang ada dengan baik. Hatinya selalu bertanya,” jika besuk saya mati, bekal apa yang dapat saya persembahkan kepada sang pemilik kehidupan. Jika besuk saya mati, apakah bekal yang saya kumpulkan sudah mencukupi? Jika saya telah tiada kenangan apa yang terekam dalam hati setiap orang yang pernah kenal dengan saya.” Mereka sadar bahwa seberapapun bekal yang dikumpulkan tidak penah mencukupi untuk kehidupan yang serba wah (surga) dan yang tiada pernah berakhir. Oleh karena itu waktu yang dimilikinya benar-benar dimanfaatkan hanya untuk mencari keridhoaan Allah SWT. Mereka yang menegakkan pilar ini tidak ada rasa takut dalam dirinya kecuali ketakutan terhadap ketidaksiapannya apabila kematian datang.
Mereka senantiasa selektip terhadap apa yang dilakukan. Kalau dalam Seven Habit pilar ini juga mengandung habit 3, mendahulukan yang utama, Put first thing first.Hidup ini sangat pendek karena itu mereka memilih melakukan yang besar. Namun tidak alergi pada tindakan yang kecil jika yang besar tidak ada. Mereka selalu berpikir “ Sekali merengkuh dayung 3 atau 4 pulau terlampau” Artinya setiap kali mereka melakukan sesuatu selalu mencari-cari kesempatan untuk menggandakan manfaat. Istilah sekarang dikenal dengan laverage atau daya ungkit.Misalnya ketika mereka harus menghadiri undangan, momen ini dipergunakan untuk menjalin hubungan dan mencari relasi baru. Bukan hanya sekedar datang, mencicipi hidangan lalu pulang.
Pilar ini juga mengajarkan tentang memegang prinsip. Apa yang mereka lakukan senantiasa dipikirkan azas manfaat dan keridhoaan Allah. Jika mereka memiliki bisnis, mereka tidak takut terhadap persaingan, tidak takut customer lepas karena tidak memberi komisi. Mereka lebih memilih keridhoaan Allah daripada uang yang diperoleh dengan cara tidak benar. Kalau dalam Seven Habit dikenal dengan
Adapun pilar ketiga adalah berdasar firman Allah “ Ketika telah selesai suatu urusan segera berpindah keurusan yang lain. Dan hanya kepada Allahlah hendaknya kamu berharap” Sikap ini melahirkan kerja keras dan pemanfaatan waktu. Mereka tidak mengenal istilah istirahat. Yang mereka kenal adalah istilah bergantian pekerjaan. Ya berganti pekerjaan dari mengerjakan satu hal ke hal lain. Lo apa gak capek pak? Oh anda jangan salah paham. Mereka bukan melanggar hak hak anggota tubuh mereka. Mereka menyadari itu semua. Tetapi mareka menamakannya sebagai ganti pekerjaan. Oh itu hanya akal akalan saja dong. Tidak. Ini masalah cara pandang. Dan gara gara cara pandang ini bisa memebedakan hasil bagai bumi dan langit. Sebagai comtoh misalnya. Ketika badan anda lelah, lalu anda rebahan ditempat tidur. Bagi orang yang biasa biasa saja, mereka hanya rebahan saja. Namun bagi orang yang memiliki pilar ini, mereka dapat rebahan sambil bekerja. Misalnya, mereka bisa melakukan dzikir.
Mereka mematahkan dokma hari libur. Tidak ada hari libur hari santai yang ada adalah berkarya dan terus bekarnya. Mereka bukan orang yang gila pekerjaan dan melupakan keluarga. Justru mereka orang yang sangat dekat dengan keluargaya. Mereka sadar, mereka akan diminta pertanggung jawaban setiap waktu yang terlewat. Mereka sadar waktu adalah salah satu hal yang terpenting didunia ini setelah kehidupan. Karena itu mereka tidak pernah lalai dan terlena.
Sedangkan pilar yang ke empat adalan Iklas. Pilar ini menyokong dan memberi kekuatan terhadap pilar-pilar yang lain. Sikap yang iklas akan menimbulkan kebahagiaan yang sempurna. Apa yang mereka lakukan hanya disandarkan kepada Allah. Mereka tidak pernah mengalami kekecewaan, walaupun usaha yang telah dilakukan dengan mengeluarkan pemikiran, tenaga dan uang yang banyak tidak membuahkan hasil dalam bentuk materi. Karena bagi mereka hasil itu banyak bentuknya. Hasil bisa berupa ilmu, pengalaman, dan hubungan. Mereka percaya terhadap ketentuan Allah. Dan apapun keputusan dari Allah adalah yang terbaik bagi mereka, walaupun saat itu mereka menderita kerugian materi atau kesengsaraan hidup menurut pandangan orang awam.
Semoga kita semua bisa mendalami dan mengamalkan ke empat pilar tersebut diatas sehingga kebahagiaan dunia dan akhirat dapat kita raih. Semoga bermanfaat.
See you at the top
Langganan:
Postingan (Atom)